INILAHCOM, Jakarta -- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS TK) mencatat ada 361.972 perusahaan dengan 22,63 juta tenaga kerja terdaftar menjadi peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan sampai dengan periode 31 Desember 2016.
Dia menjelaskan iuran yang diterima BPJS Ketenagakerjaan sepanjang tahun 2016 mencapai Rp48,62 triliun.
"Sedangkan pembayaran Jaminan total tercatat Rp19,56 triliun, yang terbagi atas pembayaran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebesar Rp832,78 miliar, Jaminan Hari Tua (JHT) Rp17,97 triliiun, Jaminan Pensiun (JP) Rp161,75 miliar dan Jaminan Kematian (JKm) sebesar Rp594,13 miliar," jelas Agus Susanto, Direktur Utama BPJS TK, di Jakarta, Rabu (21/6/2017).
Sementara itu, untuk pelayanan jaminan yang dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan mendapat respon positif dari peserta. Sebanyak 80,2% dari jumlah total menyatakan puas dengan pelayanan dan hasil yang didapatkan.
Pencapaian kinerja di atas juga didukung dengan pengelolaan investasi yang memuaskan.
Sampai akhir 2016 BPJS Ketenagakerjaan mengelola dana investasi sebesar Rp261,22 triliun yang terdiri dari aset BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp9,79 triliun dan aset Dana Jaminan Sosial (DJS) Ketenagakerjaan sebesar Rp251,43 triliun.
"Pendapatan investasi yang dihasilkan dari dana kelolaan tersebut sebesar Rp21,76 triliun dengan total imbal hasil 9,42%," ujar Agus.
Kinerja keuangan BPJS Ketenagakerjaan tahun 2016 menghasilkan pencapaian total aset sebesar Rp268,59 triliun yang terdiri dari aset badan sebesar Rp13,37 triliun dan aset DJS sebesar Rp255,22 triliun. Aset tersebut tumbuh 25,21% dari tahun 2015.
Agus menambahkan, pihaknya juga tetap akan fokus dalam meningkatkan pelayanan kepada peserta.
"Kinerja yang baik, harus didukung juga dengan pelayanan yang baik kepada peserta, kita semua akan bekerja keras untuk mewujudkan itu," katanya.[lat]